Apakah anda berpikir jika ada kesalahan penulisan untuk judul di atas ? Tidak... tidak... judul tadi sudah benar karena ada lebih dari satu manusia labah-labah dalam komik ini.
Bagaimana jadinya jika ada dua Spider-Man di dunia yang sama ? Mungkin itulah yang ada di benak Brian Michael Bendis saat menulis cerita untuk komik mini seri ini. Didukung dengan ilustrasi hasil tangan Sarah Pichelli yang dikenal dengan gaya gambarnya yang khas dan penuh warna. Komik ini menjadi kisah crossover pertama antara dunia Marvel dan Ultimate Universe sejak tahun 2000. Bagi yang tidak mengikuti perkembangan dunia Spider-Man lewat komik, khususnya dunia alternatif dari Marvel yaitu Ultimate Universe, maka kemungkinan belum tahu jika diceritakan di situ bahwa Peter Parker a.k.a Spider-Man telah menghembuskan nafas terakhirnya di pelukan Bibi May (baca: Death of Spider-Man #14).
Setelah berselang dari event Spider-Man pasca kematian Peter Parker, muncullah Spider-Man baru. Tetapi kali ini sosok dibalik topeng jaring labah-labah tersebut bukan dari lingkaran keluarga atau kerabat Peter Parker melainkan adalah remaja keturunan afrika-latin bernama Miles Morales. Tokoh ini memang diciptakan oleh Bendis sendiri yang muncul pada tahun 2011, dan Pichelli menjadi artis yang bertanggung jawab untuk wujud dari karakter baru ini ( konon Obama menjadi salah satu sumber inpirasi dari lahirnya Miles Morales ). Untuk lebih jelas tentang sosok Spider-Man “baru” ini bisa anda ikuti di seri komik Ultimate Spider-Man dan Ultimate Comics: Spider-Man. Nah, jika sudah lebih jelas maka alur kisah dari mini seri Spider-Men bisa diikuti tanpa harus bingung dan penasaran dengan pertanyaan, siapa sih Miles Morales ini sebenarnya ?
Dibuka dengan adegan Spider-Man versi Peter Parker sedang menjalankan pekerjaan hariannya sebagai superhero, ketika sedang asik bergelayutan tiba-tiba dirinya menemukan gudang mencurigakan berisi peralatan berteknologi tinggi yang biasanya hanya dia lihat saat berkunjung ke tempat kerja Tony Stark a.k.a Iron Man. Insting labah-labah Peter bereaksi ketika tiba-tiba ada gerakan menyerang di belakangnya, dan sosok itu ternyata sosok yang paling tidak ingin dia temui bila sedang bertugas sebagai Spider-Man, yaitu si ahli hipnotis, siapa lagi kalau bukan, Mysterio. Ternyata alat canggih tadi adalah milik Mysterio, alat tersebut adalah sebuah portal yang bisa menghubungkan dunia A ke dunia B, semacam lubang cacing menuju dunia pararel. Dan coba tebak ? Ya, Peter terisap ke dalam portal tersebut.
Dan cerita dimulai dari sini, Peter tiba-tiba berada di dunia yang terlihat sama tetapi dengan situasi yang berbeda. Di dunia itu Spider-Man dianggap sebagai pahlawan, orang-orang memuja dan mengelu-elukannya. Tapi lebih herannya lagi mereka tahu bahwa Peter Parker adalah Spider-Man dan tidak berhenti sampai di situ karena mereka menganggap bahwa Peter Parker sudah meninggal. Peter akhirnya mencoba memecahkan misteri ini sampai akhirnya tanpa sengaja dia bertemu dengan Spider-Man lain yaitu Miles Morales. Bagaimana kelanjutannya ? saya tidak akan bahas di sini karena untuk beberapa orang spoiler itu adalah dosa besar !
Yang menarik dari komik ini adalah bagaimana Bendis mengajak kita untuk terharu saat melihat momen ketika Bibi May bertemu kembali dengan Peter setelah sebelumnya keponakannya ini meregang nyawa di pelukannya, dialog lucu saat untuk pertama kalinya Peter bertemu Miles di atas gedung atau adegan saat Spider-Man versi Peter memberi restu kepada Spider-Man versi Morales untuk meneruskan perjuangannya. Ada semacam that feel-good feeling yang didapat setelah membaca komik ini, apalagi di tengah gempuran komik-komik yang dipenuhi adegan ledakan dan sadis, komik Spider-Men ini bisa menjadi jeda untuk bacaan yang lebih santai. (walaupun sebenarnya saya sendiri kebanyakan membaca komik Spawn).
Yang saya ingin bahas sebenarnya bagaimana komik mini seri ini menjadi komik yang “lengkap”. Memang bukan komik yang dipenuhi adegan aksi dan pertarungan berdarah ala Avenger vs X-Men atau Deadpool misalnya, bahkan bagi sebagian pembaca mungkin akan sedikit kecewa bila mengharapkan hal-hal tersebut. Tetapi saya yakin bagi penggemar Spider-Man seperti saya pasti akan senang membaca kisah komik ini. Nuansa yang berbeda ingin disajikan oleh Bendis. Dan sekali lagi artwork dari Pichelli kembali sukses memindahkan imajinasi Bendis ke meja gambar, tidak perlu diragukan lagi jika Sarah Pichelli adalah salah satu seniman komik wanita terbaik yang ada saat ini.
Komik ini terdiri dari lima seri dan semua serinya memiliki cover dengan artwork yang tidak akan terlihat buruk sama sekali bila anda simpan di deretan rak koleksi buku di kamar anda. Yang jelas saya berharap suatu saat nanti Peter Parker dan Miles Morales akan kembali bertemu tetapi saat itu mereka akan bahu-membahu untuk melawan musuh-musuh mereka, bisa dibayangkan bukan jika ada dua Spider-Man dengan kemampuan yang sama beraksi, jadi Venom dan Carnage bisa bertarung dengan lebih sportif kali ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar